Dalam dunia bisnis internasional, ekspor dan impor adalah salah satu komponen utama yang menghubungkan berbagai negara. Jika Anda seorang pebisnis yang ingin memperluas pasar atau mendiversifikasi pemasok dari berbagai negara, pemahaman tentang istilah ekspor-impor dalam bahasa Inggris sangat penting. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa utama dalam perdagangan global, menguasai istilah-istilah ini akan mempermudah komunikasi Anda dengan mitra bisnis internasional, bea cukai, perusahaan logistik, serta berbagai pihak terkait lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa istilah ekspor-impor dalam bahasa Inggris yang sering digunakan oleh pebisnis internasional. Dengan memahami kata-kata ini, Anda akan lebih siap untuk menjelajahi pasar global dan menjalankan operasi bisnis lintas negara dengan lebih percaya diri. Yuk, kita mulai!
1. Export (Ekspor)
Istilah dasar pertama yang harus Anda pahami adalah export, yang dalam bahasa Indonesia berarti ekspor. Ekspor adalah kegiatan mengirim barang atau jasa dari satu negara ke negara lain untuk dijual atau digunakan di negara tujuan. Banyak bisnis yang fokus pada ekspor untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan keuntungan.
Contoh:
“Our company exports textiles to several countries in Europe.”
Artinya, perusahaan kami mengekspor tekstil ke beberapa negara di Eropa.
2. Import (Impor)
Kebalikan dari ekspor adalah import. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain dan membawanya ke dalam negeri untuk dijual atau digunakan. Impor sering kali dilakukan untuk memperoleh bahan baku, produk jadi, atau teknologi yang tidak tersedia atau lebih mahal di pasar lokal.
Contoh:
“We import electronics from Japan to meet local demand.”
Artinya, kami mengimpor elektronik dari Jepang untuk memenuhi permintaan lokal.
3. Customs (Bea Cukai)
Customs adalah otoritas pemerintah yang mengatur aliran barang masuk dan keluar suatu negara. Ketika Anda mengekspor atau mengimpor barang, proses bea cukai adalah tahap penting yang perlu dilalui, di mana barang akan diperiksa, dan Anda mungkin perlu membayar bea masuk atau pajak lainnya.
Contoh:
“The customs process can take several days depending on the regulations of the country.”
Artinya, proses bea cukai dapat memakan waktu beberapa hari tergantung pada peraturan negara tersebut.
4. Tariff (Tarif)
Tariff adalah pajak atau biaya yang dikenakan pada barang yang diimpor atau diekspor. Pemerintah menggunakan tarif untuk melindungi industri dalam negeri atau sebagai sumber pendapatan. Setiap negara memiliki tarif yang berbeda untuk berbagai jenis barang, dan sebagai pebisnis, Anda perlu memahami tarif yang berlaku di negara tujuan atau asal.
Contoh:
“We need to calculate the tariff before finalizing the deal with the supplier.”
Artinya, kita perlu menghitung tarif sebelum menyelesaikan kesepakatan dengan pemasok.
5. Incoterms (Ketentuan Perdagangan Internasional)
Incoterms atau International Commercial Terms adalah serangkaian istilah standar yang diterbitkan oleh Kamar Dagang Internasional (ICC) untuk mengatur tanggung jawab penjual dan pembeli dalam perdagangan internasional. Incoterms menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk biaya pengiriman, asuransi, bea cukai, dan risiko terkait. Ada banyak Incoterms seperti FOB (Free on Board), CIF (Cost, Insurance, and Freight), dan EXW (Ex Works).
Contoh:
“The contract specifies CIF Incoterms, meaning the seller covers the cost of shipping and insurance.”
Artinya, kontrak menetapkan Incoterms CIF, yang berarti penjual menanggung biaya pengiriman dan asuransi.
6. Bill of Lading (B/L) – Surat Muatan
Bill of Lading adalah dokumen penting dalam proses ekspor-impor yang berfungsi sebagai tanda terima barang oleh pengangkut dan sebagai bukti kepemilikan barang tersebut. Dokumen ini digunakan dalam pengiriman barang melalui laut atau udara dan sering kali menjadi dasar untuk mengeklaim barang di pelabuhan tujuan.
Contoh:
“We need to provide the Bill of Lading to release the goods from customs.”
Artinya, kita perlu menunjukkan surat muatan untuk melepaskan barang dari bea cukai.
7. Freight Forwarder (Perusahaan Pengirim Barang)
Freight forwarder adalah perusahaan yang mengatur pengiriman barang atas nama eksportir atau importir. Mereka menangani semua aspek logistik, mulai dari pengemasan, pengangkutan, hingga bea cukai, sehingga mempermudah proses ekspor-impor. Mereka sering kali menjadi perantara antara pebisnis dan berbagai pihak dalam rantai pasokan global.
Contoh:
“Our freight forwarder handled the entire shipping process, ensuring the goods arrived on time.”
Artinya, perusahaan pengirim barang kami menangani seluruh proses pengiriman, memastikan barang tiba tepat waktu.
8. Quota (Kuota)
Quota adalah batasan jumlah atau nilai barang yang dapat diimpor atau diekspor dalam periode tertentu. Pemerintah menetapkan kuota untuk melindungi industri dalam negeri atau mengontrol aliran barang tertentu. Sebagai pebisnis internasional, Anda perlu mengetahui apakah produk yang Anda impor atau ekspor terkena kuota.
Contoh:
“The government has imposed a quota on steel imports to protect local manufacturers.”
Artinya, pemerintah telah menetapkan kuota impor baja untuk melindungi produsen lokal.
9. Certificate of Origin (Sertifikat Asal)
Certificate of Origin (CO) adalah dokumen yang membuktikan negara asal barang yang diekspor. Dokumen ini biasanya diperlukan oleh bea cukai negara tujuan untuk menentukan tarif yang harus dikenakan atau untuk memverifikasi apakah barang memenuhi syarat untuk mendapatkan perlakuan khusus di bawah perjanjian perdagangan internasional.
Contoh:
“The Certificate of Origin must be submitted to customs to verify where the goods were manufactured.”
Artinya, sertifikat asal harus diserahkan ke bea cukai untuk memverifikasi di mana barang diproduksi.
10. Letter of Credit (L/C) – Surat Kredit
Letter of Credit adalah bentuk jaminan pembayaran dari bank pembeli kepada penjual. Dokumen ini memberikan kepastian kepada penjual bahwa mereka akan menerima pembayaran asalkan mereka memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam L/C. Letter of Credit sering digunakan dalam transaksi internasional karena mengurangi risiko bagi kedua belah pihak.
Contoh:
“We used a Letter of Credit to secure the transaction and minimize payment risk.”
Artinya, kami menggunakan surat kredit untuk mengamankan transaksi dan meminimalkan risiko pembayaran.
11. Free Trade Agreement (FTA) – Perjanjian Perdagangan Bebas
Free Trade Agreement (FTA) adalah perjanjian antara dua atau lebih negara yang mengurangi atau menghapuskan tarif, kuota, dan hambatan lainnya untuk perdagangan barang dan jasa di antara mereka. Dengan memanfaatkan FTA, pebisnis dapat menghemat biaya dan mendapatkan akses yang lebih mudah ke pasar luar negeri.
Contoh:
“Our goods benefit from reduced tariffs under the Free Trade Agreement with the neighboring country.”
Artinya, barang kami mendapatkan keuntungan dari tarif yang lebih rendah di bawah perjanjian perdagangan bebas dengan negara tetangga.
12. Harmonized System (HS) Code
HS Code adalah sistem pengkodean global yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang yang diimpor atau diekspor. Setiap barang memiliki HS Code yang unik, dan ini digunakan oleh bea cukai untuk menentukan tarif dan peraturan lainnya yang berlaku. Mengetahui HS Code yang tepat untuk produk Anda adalah langkah penting dalam perdagangan internasional.
Contoh:
“Make sure to include the correct HS Code for the goods on the customs declaration.”
Artinya, pastikan untuk mencantumkan HS Code yang benar untuk barang-barang tersebut pada deklarasi bea cukai.
13. Cargo Insurance (Asuransi Kargo)
Cargo insurance adalah polis asuransi yang melindungi barang yang diimpor atau diekspor dari kerusakan atau kehilangan selama pengangkutan. Asuransi ini memberikan keamanan bagi pebisnis untuk mengurangi risiko finansial apabila terjadi kecelakaan atau kerugian selama proses pengiriman.
Contoh:
“We always purchase cargo insurance to cover any potential losses during shipping.”
Artinya, kami selalu membeli asuransi kargo untuk menutup kerugian potensial selama pengiriman.
Menggunakan frasa dan ungkapan bahasa Inggris yang tepat dalam komunikasi dengan tim marketing dapat membantu memperlancar proses kerja, memperkuat kolaborasi, dan memastikan semua anggota tim bekerja menuju tujuan yang sama. Frasa-frasa yang dibahas dalam artikel ini adalah contoh dari ungkapan yang sering digunakan dalam diskusi, perencanaan, dan evaluasi proyek marketing. Dengan menguasai frasa-frasa ini, Anda tidak hanya akan lebih percaya diri saat berkomunikasi, tetapi juga lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan mengelola tim Anda.
Mulailah menerapkan frasa-frasa ini dalam komunikasi harian Anda, dan lihat bagaimana dampaknya terhadap kolaborasi tim dan hasil kampanye marketing!